Entri Populer

Jumat, 11 Maret 2011

Indonesia Pemasok Utama Rumput Laut Dunia

             Sebagai negara produsen rumput laut dunia 2008 terbesar kedua setelah China, tren produksi rumput laut indonesia menunjukan kecenderungan meningkat selama priode 2006-2008 rata-rata pertumbuhan per tahunnya mencapai 19,1%. Tahun 2008 produksi rumput laut basah untuk semua jenis sebesar 1.945 ribu ton atau mengalami peningkatan 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1.728 ribu ton. Sampai saat ini provinsi pemasok rumput laut terbesar adalah Sulawesi Selatan, diikuti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah dan Bali. Produksi rumput Laut Sulawesi Selatan memasok 35 % lebih dari total produksi Indonesia sedangkan NTT menyumbang 29%. Jenis-jenis rumput laut yang dominan di Indonesia adalah Eucheuma spp (cottonii dan spinosum) dan Gracilaria spp.
 Eksportir bahan baku
            Ekspor rumput laut kering Indonesia tahun 2008 mencapai 99.949 ton dengan nilai US$ 110 juta. Angka ini meningkat 6,2 % dalam volume dan 91,5% dalam nilai. Ekspor tahun 2008 tersebut merupakan eskpor tertinggi selama periode 2005-2008 baik dalam volume maupun nilai. Selama kurun waktu 2005-2008 tersebut, ekspor rumput laut kering Indonesia memiliki rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 14% dalam volume dan 49% dalam nilai. Sampai periode Januari-September 2009, ekspor rumput laut kering Indonesia mencapai 65.542 ton dengan nilai US$ 60.490 ribu.
         Walaupun dalam perkembangannya ekspor rumput laut kering Indonesia mengalami peningkatan, namun kondisi perdagangan rumput laut kering sangat berpotensi besar terpengaruh faktor eksternal. Peran pedagang pengumpul sangat besar bagi terlaksananya perdagangan rumput laut dari petani kepedagang besar dan pelaku ekspor. Harga cottonii merangkak naik dari Rp 5.000/kg (Oktober 2007) menjadi Rp 15.000/kg pada Mei 2008 dan sampai Rp 22.000/kg pada Agustus 2008. Tapi pada September 2008 harga cottoni anjlok menjadi Rp 10.000/kg sampai bulan maret 2009 harga cottoni sekitar Rp 8.000-10.000 per kg.
            Meskipun indonesia menjadi pemasok terbesar cottoni dunia dan permintaan tinggi, tetapi harga lebih banyak di kendalikan oleh buyer. Komoditas cottoni sangat ditentukan pasar luar negeri, karena hanya 20% yang terserap industri dalam negeri. Karenannya situasi global memberi pengaruh nyata terhadap usaha pengolahan rumput laut.
            Sejauh ini hasil olahan rumput laut cottonii sebagian besar masih sebatas produk antara, yaitu bentuk chip (kepingan halus). Belum kepada bentuk  end product untuk memenuhi kebutuhan industri. Industri dalam negeri belum mampu mengolah cottonii menjadi produk akhir tepung karanginan. Karaginan sebagai produk akhir cottonii akan dimanfaatkan oleh banyak industri baik industro kosmetik, pangan, appatel, ban bahkan pesawat terbang. Produk final yang langsung dapat dimanfaatkan industri, masih sebatas semirefined
baik foot grade maupun industrial. Padahal perkembangan yang ada saat ini adalah meningkatnnya kebutuhan berbagai industri akan produk karaginan tersebut.
            Disamping ekspor, Indonesia juga melakukan impor rumput laut kering meskipun dalam jumlah kecil jika dibandingkan dengan eksportnya. Sampai priode Januari-September 2009 impornya mencapai 563 ton dengan nilai US$ 874 ribu. Sementara itu impornya pada tahun 2008 mencapai 1.343 ton dengan nilai US$  1.966 sribu. Sepanjang periode 2005-2008, impor rumput lau kering tahun 2008 ini merupakan impor tertinggi.
Tabel 1. Produksi Rumput laut* Menurut propinsi Tahun 2006 fi 2008
(Ton) Basah
No
Provinsi
2006
2007
2008
% kenaikan
1
Sulawesi selatan
433,180
630,741
690,385
27.5
2
NTT
478,114
504,699
566,495
8.9
3
Sulawesi Tengah
170,236
190,073
208,040
10.6
4
Bali
164,687
152,226
170,860
2.3
5
Sultra
24,380
81,787
89,510
122.5
6
NTB
60,043
75,509
84,750
19.0
7
Kalimantan Timur
1,547
17,650
19,820
526.6
8
Maluku
2,845
16,830
37,590
307.5
9
Gorontalo
6,112
7,117
7,790
12.9
10
Kalimantan Selatan
2,406
6,058
6,850
82.4
11
Sulawesi Utara
6,369
4,241
4,640
(12.0)
12
Provinsi Lain
24,546
41,546
58,070
54.5
Total
1,374,465
1,728,477
1,944,800
19.1


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar