Entri Populer

Jumat, 11 Maret 2011

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PMB COREMAP II
IDENTIFIKASI PERIKANAN TANGKAP TERHADAP UPAYA PERLINDUNGAN PELESTARIAN SUMBERDAYA TERUMBU KARANG DI DESA PEROPA KEC. KALEDUPA SELATAN KAB. WAKATOBI
NAMA : SAFARUDIN, STAMBUK I1 A2 07 010.

ABSTRAK

            Laporan Praktek Kerja Lapang PMB COREMAP II (Identifikasi Perikanan Tangkap Terhadap Upaya Perlindungan Pelestarian Sumberdaya Terumbu Karang di Desa Peropa Kec. Kaledupa Selatan Kab. Wakatobi ). Kabupaten Wakatobi memiliki potensi yang cukup penting terutama perikanan tangkap, keberadaan terumbu karang dan berbagai jenis biota laut yang beraneka ragam dengan nilai estetika dan konservasi yang tinggi, sehingga dijadikan sebagai kawasan Taman Nasional Laut (TNL). Perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peranan penting dalam penyediaan pangan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian penduduk indonesia perlu dikelola yang berorientasi pada jangka panjang (Sustainability Management). Kondisi terumbu karang di Indonesia saat inis udah semakin mencemaskan, dimana 14% dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan, 33% kondisinya masih bagus, dan kira-kira hanya 7% yang kondisinya masih sangat bagus.  Kerusakan terumbu karang yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia dan slelebihnya factor alam  (Nur, 2001). Metode yang dilakukan adalah identifikasi masalah dengan pengumpulan data. Metode ini dilakukan dengan wawancara dan diskusi bersama pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan para nelayan serta melakukan survei lapangan.
                Hasil yang kami peroleh dari Praktek Kerja Lapang PMB COREMAP II ialah jumlah nelayan tangkap yang ada di Desa Peropa 38 orang. Untuk nelayan sero berjumlah 15 orang dan nelayan jarring 23 orang. Kegiatan penangkapan ikan di Desa Peropa dilakukan oleh para nelayan dengan menggunakan alat tangkap yang relatif masih sederhana seperti pancing, sero dan jaring. Kebanyakan jenis ikan yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap seperti jaring, sero adalah ikan Baronang, ikan taruda, ikan tidoli, ikan falo-falo,ikan Tongkol, ikan Belanak serta jenis-jenis ikan karang lainnya. Kesimpulan yang di peroleh ialah Desa Peropa memiliki jumlah nelayan tangkap sebanyak 38 nelayan, PNS 2 orang, pensiunan 1 orang, petani kebun  150 orang, pedagang kios 12 orang, peternak kambing 48 orang, peternak ayam 118 dan peternak itik 9 orang. Jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Desa Peropa masih relatif sederhana yakni jaring dan sero, namun sebagian masyarakat ada yang membuat alat tangkap bubu yang kemudian dijual di desa lain. Potensi perikanan yang ada di Desa Peropa masih belum terolah dengan baik disebabkan karena minimnya pengetahuan, sarana dan prasarana dalam melakukan penangkapan serta kurangnya modal masyarakat untuk pengelolaan sumber daya perikanan khususnya dibidang penangkapan, budidaya dan pengolahan hasil perikanan.
Kata kunci : identifikasi, perikanan tangkap, dan perlindungan pelestarian sumberdaya terumbu karang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar